Minggu, 21 Desember 2008

Belajar acting

Belajar AKTING DAN OLAH TUBUH

Seringkali seseorang yang memerankan tokoh pada sebuah pertunjukan pentas teater mendapat kritikan karena permainannya dianggap jelek. Sebenarnya apa saja yang harus dipelajari dan diketahui oleh seseorang sebelum memerankan tokoh karakter di dalam peran. Hakikat seni peran adalah adalah meyakinkan penonton bahwa apa yang tengah dilakukan aktor itu benar dan sudah cukup. Intinya sekali lagi pemain dalam permainan harus mampu meyakinkan penonton.

Alat modal akting aktor adalah tubuh (raga) dan sukma (rasa), itulah yang seharusnya terus menerus diasah dan dilatih agar siap dalam menghadapi, menggali serta memainkan peran. Untuk itu ada beberapa langkah dan tahapan yang harus diperhatikan, sebagai berikut :

3 LANGKAH MENUJU SIAP RAGA (TUBUH)
1. Melatih kelenturan otot-otot anggota tubuh.
a. Leher, mata, mulut (expresi)’
b. Tangan (jari-jari, pergelangan, lengan, bahu)
c. Kaki (pergelangan lutut, tungkai, langkah)
2. Melatih pernafasan.
a. Bernafas dengan benar
b. Terkontrol
c. Pemupukan energi kreatif
3. Membaca dan mengeja huruf.
a. Membaca (kejelasan kata & suku kata)
b. Mengeja (huruf hidup & huruf mati)

4 LANGKAH MENUJU PENCIPTAAN
1. Melatih suara/vocal (eja – baca – paham – arah – rasa – cipta)
2. Mengasah daya pencapaian (artikulasi)
3. Memahami pengertian “suratan dan siratan”
4. Memperjkaya daya kehadiran

4 LANGKAH MENUJU TAHU & MENGERTI (MEMAHAMI)
1. Mengetahui, mempelajari & memahami sejarah teater dan budaya.
2. Menyerap pengetahuan umum.
3. Presentasi (mengasah daya ungkap.
4. Mengasah kemampuan, menganalisa dan menyimpulkan.

6 LANGKAH MENUJU SIAP SUKMA (RASA)
1. Konsentrasi dan fokus.
2. Observasi dan penyerapan (lingkungan – suasana – waktu)
3. Imajinasi (lingkungan – benda – suasana – waktu – peristiwa – kenangan)
4. Penghayatan (bentuk – irama – ritme – tempo – rasa)
5. Improvisasi (pemahaman – berkisah dengan cara berbeda)
6. Pembangunan karakter peranan (analisa – pengadeganan – jalinan – latar belakang – motivasi)

Jika langkah-langkah itu sudah dijalankan tapi masih juga ada hambatan, maka hal itu bisa terjadi karena kurang latihan, kutrang memahami, kurang konsentrasi, kurang energi, kurang motivasi. Apabila langkah-langkah diatas dianggap terlalu kompleks dan rumit, terutama lantaran harus disampaikan dalam bahasa yang sangat sederhana, maka cukup diambil langkah sederhana sebagai berikut :

  1. Calon aktor harus melatih seluruh anggota tubuhnya.
  2. Calon aktor harus tekun melatih kepekaan dan kemampuan daya ingat, konsentrasi, pengamatan imajinasi, serta ekspresi.
  3. Calon aktor harus rendah hati, disiplin, terbuka, punya tanggung jawab, menghargai orang lain, dan jujur.
  4. Calon aktor tidak bosan belajar.
  5. Calon aktor harus banyak membaca, mendengar dan melihat.

LANGKAH-LANGKAH DASAR AKTING

Latihan akting atau menjadi peran dapat membentuk aktor sebagai impersonator, interpretator, komentator, dan sebagai personality actor.

  • Sebagai Impersonator, aktor menyerahkan diri sepenuhnya memasuki peran.
  • Sebagai Interpretator, aktor tidak sepenuhnya memasuki perasn yang dibawakan tetapi identitas dirinya masih terlihat.
  • Sebagai Personality actor, yang kita dapatkan dalam televisi.

Bidang Akting

Ada 3 bidang akting yang harus digarap dalam latihan, yaitu :
1. Teknik fisik (latihan pernafasan, vocal, proyeksi atau penonjolan).
2. Teknik mental (latihan watak karakter, menganalisa dari berbagai sudut).
3. Teknik emosi (latihan menhadirkan emosi sesuai dengan tuntutan peran).

Aktor harus mampu memerintah. Memerintah badan, suara, emosi, dan semua situasi dramatik. Ia harus mampu membantu dan mengontrol karakter, apakah gerak tubuhnya dan suaranya sudah efektif, enak didengar, dan ditonton ? Tubuh aktor harus terkoordinasi secara baik mulai perpindahan (movement) harus dilaksanakan secara anggun, posisi tubuh (gesture) harus mampu memberikan penguatan bagi suaranya. Semuia itu dilakukan oleh aktor secara jelas, logis, menarik, bertujuan dan benar. Seorang aktor harus berusaha menciptakan kreasi sendiri.

Oleh sebab itu sejak muncul pertama di pentas akting, pemain hendaknya terarah dan tidak berlebihan. Pengaruh musik bharus dihayati secara seksama dan ekspresinya tampak dari mimik/muka pemain serasa tidak tegang. Setiap aktor harus berusaha mengendalikan aktingnya, artinya semua gerakannya beralasan dan tidak berlebihan. Dalam hal akting pemain memberi porsi besar agar akting bisa memberikan sugesti kepada penonton dan aktingnya bisa meyakinkan ketika membawakan peran.

Tahun Depan Saya Go International

NAMA Agnes Monica melejit sebagai bintang sinetron remaja sejak ia berperan sebagai tokoh Dini dalam Pernikahan Dini. Dalam sinetron itu ia bermain bersama Sahrul Gunawan. Setelah itu prestasinya tak terbendung dan menjadi artis remaja papan atas di Tanah Air. Malah sosoknya selalu identik dengan sinetron berating tinggi dan menjadi rebutan sejumlah rumah produksi. Untuk bisa mengajak dara cantik ini bermain sinetron, sebuah rumah produksi harus rela membayar hingga miliaran rupiah. Ia bukan sekadar kampiun di dunia akting. Kedua albumnya pun laris manis. Kini ia merencanakan go international dengan modal kemampuan olah vokal.

Apakah ia memang merupakan artis istimewa? Apa yang ia persiapkan untuk mencapai obsesi semacam itu? Apa makna penghargaan yang ia peroleh selama ini? Berikut petikan perbincangan dengan artis energik itu di sela-sela kesibukan di Jakarta belum lama ini.

Bagaimana komentar Anda tentang perolehan Panasonic Awards yang keempat?

Mendapat Panasonic Awards yang pasti membuat saya senang banget. Ini penghargaan sebagai aktris terfavorit yang keempat kali. Ini merupakan satu bentuk achievement buat saya, walaupun setiap kali saya selalu bilang, "Ini bukan tujuan utama saya." Artinya mau dapat atau enggak, sama sekali tidak berpengaruh pada apakah ke depan saya bakal bekerja keras atau sebaliknya. Mau dapat atau enggak, saya tetap fokus pada prestasi saya. Tapi ini satu pencapaian luar biasa juga karena berasal dari polling pemirsa. Jadi paling nggak apa yang saya kerjakan -baik di sinetron maupun musik- ternyata membuat pemirsa menyukai karya-karya saya. Ini merupakan satu kebanggaan tersendiri.

Ada pernah bilang, "Sekarang waktunya memperoleh Grammy Awards atau Oscar". Apakah memang sudah ada langkah go international untuk

mendapatkan penghargaan itu?

Waktu bilang seperti itu, sebenarnya yang ingin saya sampaikan, saya memang akan go international. Saya sudah berkali-kali bilang, saya ingin go international. Tapi memang kesempatan yang datang kali ini bukan di bidang akting, tetapi vokal. Tahun depan saya go international.

Anda bermain dalam sinetron produksi Taiwan. Apa makna sinetron itu bagi Anda?

Di Taiwan saya bermain di The Hospital bareng Jerry Yan. Sinetron itu paling tidak menjadi satu list atau track record betapa saya sudah main di luar negeri. Itu memang jadi pengalaman luar biasa.

Bagaimana efek internasional sinetron itu?

Di Jepang sudah ada blog untuk fans club saya. Dan itu mereka sendiri yang buat. Saya pernah ngeliat. Buat saya itu satu titik pencapaian tersendiri. Untuk selanjutnya saya ingin meraih sesuatu yang lebih bernilai internasional lagi, bukan hanya di Asia, tetapi benar-benar berskala dunia.

Kegiatan kamu di sinetron dan nyanyi begitu padat, bagaimana membagi waktu?

Membagi waktu memang sangat sulit. Artinya kalau ditanya, "Apa ada day off atau nggak, mungkin memang hampir tidak ada day off. Setiap hari, kalau toh ada waktu kosong, selalu saya gunakan untuk fitnes, berlatih nyanyi, les bahasa, berlatih fisik, dan menari. Itu saya lakukan agar antara nyanyi dan akting seimbang. Jika saya sedang menekuni akting, saya ingin karier menyanyi saya nggak keteteran dan sebaliknya.

Sebenarnya Anda lebih memilih akting atau musik?

Kalau masalah memilih sih, sebenarnya untuk go international saya lebih cenderung memfokuskan diri ke menyanyi. Sekarang selama sinetron dan menyanyi saling mendukung, kenapa nggak dijalanin dua-duanya?

Anda memutuskan cuti belajar. Kenapa memilih karier dan meninggalkan perkuliahan?

Saya tidak meninggalkan perkuliahan. Saya cuti. Kalau saya meninggalkan perkuliahan, berarti saya tidak akan melanjut kuliah lagi. Saya rasa, meskipun nanti sudah S2 atau S3, saya tidak akan meninggalkan dunia pendidikan. Pendidikan kan ada dua. Pendidikan formal dan nonformal. Pendidikan formal saya dapatkan di kampus, pendidikan nonformal saya dapatkan dari agama dan lingkungan. Dan yang paling penting, hobi saya untuk belajar dari buku itu nggak pernah saya tinggalin.

Kalau sekarang saya memilih cuti, itu karena ada kemungkinan tahun depan saya berangkat ke luar negeri untuk menggarap album. Doain ya, please doain, karena yang ini bukan hanya go Asia, tapi benar-benar go international: Amerika, Eropa, Asia, semuanya. Memang memilih cuti kuliah itu merupakan satu keputusan sangat berat. Tapi saya rasa itu merupakan worthed karena sekarang adalah kesempatan saya untuk go international. Tuhan udah kasih saya kesempatan. Nih Nes katanya kepingin go international. Jadi kalau ada kesempatan saya sia-siain, itu bodoh juga namanya.

Siapa sebenarnya yang memberi masukan agar pendidikannya dipinggirkan dulu?

Manajemen sayalah yang kali pertama mengimbau supaya saya lebih fokus di karier sejak dua tahun lalu. Tapi saya nggak mau, karena saya yakin bisa menekuni dua-duanya. Dan ternyata benar. Setelah saya jalanin, ternyata bisa. Indeks Prestasi saya juga bukan rotring (bernilai hanya nol koma sekian), tetapi tinggi. Memang kuliah ternyata membuat saya secara fisik capai sekali karena harus syuting sampai pukul 22.00-23.00. Puncaknya waktu ujian terakhir, saya pulang syuting pukul 01.00 dan harus belajar sampai pukul 05.00. Padahal ujian pukul 08.00. Pada akhirnya fisik saya jadi lemah, susah berkonsentrasi. Jadi saya pikir this is the time for me to focus on what I have to do gitu.

Sudah sejauh mana persiapan untuk go international itu?

Sudah jauh. Sudah jauh. Yang jelas sudah bentuk tim sukses. Tim suksesnya AE. Ha ha ha.

Go international ke mana sih?

Ke Amerika.

Akan tinggal lama di Amerika?

Rencananya sih memang begitu. Rencananya next year saya sudah harus pindah. Saya akan tinggal di sana, tapi saya tidak akan meninggalkan Indonesia. Mungkin tiga bulan sekali pulang. Yang pasti karier internasional saya yang akan saya jadikan prioritas.

Kalau saya ditanya sejauh mana, saya sudah punya tim khusus, mulai dari marketing sampai manajer, sudah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengarah ke sana. Sekarang ini khusus di bidang vokal dulu.

Sudah berapa lama persiapan untuk go international?

Sudah beberapa tahun lalu. Untuk saya sendiri, tentu saya selalu memperbaiki kualitas. Selama beberapa tahun ini saya nggak pernah berhenti berlatih. Latihan fisik nggak pernah berhenti. Latihan vokal nggak pernah berhenti. Les bahasa juga nggak pernah berhenti.

Optimistis bakal sukses?

Harus optimistis dong. Kalau pesimistis terus nanti kalah dari yang optimistis.

Persaingan di Amerika kan sangat berat. Bagaimana berkompetisi?

Aku bilang, kesuksesan itu garis pertemuan antara persiapan dan kesempatan. Justru karena tahu persaingan di Amerika sangat berat maka persiapannya bukan satu atau dua bulan, tapi beberapa tahun. Dua-tiga tahun sebelumnya aku sudah mempersiapkan diri. Meskipun demikina, waktu itu aku belum ngomong soal go international karena memang belum ada jaminan aku bisa pergi ke Amerika.

Setelah tahun kemarin ada jaminan aku bisa pergi ke Amerika, baru aku ngomong ke media soal rencanaku ini. Semoga semua bisa berjalan dengan baik. Semoga timingnya juga tepat.

Nggak kepingin main film?

Untuk sekarang memang fokus saya ke menyanyi di luar negeri. Untuk itu membutuhkan fokus yang luar biasa. Sekarang ini lagi repot-repotnya mempersiapkan segala keperluan. Jadi untuk berpikir main film kayaknya belum.

Sudah ada tawaran main film?

Bukannya ada lagi, tapi dari dulu memang banyak banget tawaran untuk main film. Tapi memang belum bisa saya terima.

Kalau main film pingin dengan siapa?

Denzel Washington dan disutradarai Martin Scorcese.

Kenapa dengan mereka?

Karena garapannya tuh gila banget. Gila-gila banget. Saya juga pingin main dengan Leonardo di Caprio. Soalnya ia kan dulu dianggap cuma bermodal tampang, tetapi pada akhirnya jadi aktor yang sangat mengandalkan akting. Saya pingin belajar pada dia.

Kalau dengan sineas Indonesia?

Wah siapa ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar