Minggu, 21 Desember 2008

Asam basa(KIMIA)

BAB I

Asam Basa Arhenius

A. Asam Basa Arhenius

Menurut Svante Arrhenius : asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+, sedangkan basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan ioh OH-.

Asam merupakan senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidrogen (H+), larutan asam mempunyai rasa asam dan bersifat korosif, basa merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-), bila dilarutkan dalam air larutan basa mempunyai rasa agak pahit dan bersifat kaustik. Asam dan Basa suatu larutan dapat di tentukan dengan mempergunakan suatu indikator. S.P.L.Sorensen pada tahun 1909 menggunakan skala untuk menyatakan konsentrasi H+ suatu larutan, skala tersebut dikenal dengan istilah pH.

Svante August Arrhenius pada tahun 1887 menyatakan bahwa: " Molekul-molekul elektrolit selalu menghasilkan ion-ion negatif dan positif jika dilarutkan dalam air". Selanjutnya pada tahun 1900 ia mengemukakan teori yang dikenal sampai sekarang yaitu Teori Asam Basa Arhenius :

"Asam merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidrogen (H+) bila dilarutkan dalam air. Basa merupakan suatu senyawa yang dapat memberikan ion Hidroksida (OH-) bila dilarutkan dalam air".

A.1. ASAM

Asam Nitrat dalam Air :

HNO­3­ (aq) H+ (aq) + NO3-3 (aq)

Asam Klorida dalam air :

HCl (aq) H+ (aq) + Cl- (aq)

Setiap molekul HNO3 dan HCl hanya dapat menghasilkan 1 ion H+ disebut valensi asam. Asam semaca, ini disebut juga asam monoprotik.Asam yang setiap molekulnya dapat menghasilkan 2 ion H+ disebut asam diprotik, menghasilkan 3 ion H+ disebut asam triprotik. asam diprotik dan triprotik dikelompokkan ke dalam asam poliprotik.

A.2. BASA

Pada kimia modern basa dapat menghasilkan ion Hidroksida (OH-) dengan 2 cara :

pertama, senyawa basa dalam pelarut air menghasilkan ion hidroksida (OH-) secara langsung :

NaOH (aq) Na+ (aq) + OH- (aq)

kedua, senyawa basa yang bereaksi dengan air menghasilkan ion hidroksida(OH-)

NH3 (aq) + H2O (l) NH4+ (aq) + OH - (aq)

untuk menunjukkan sifat basanya , larutan NH3 sering dituilis NH4OH. Jumlah ion OH- yang dapat dihasilkan oleh suatu molekul basa disebut valensi basa.

B. Indikator-Pendeteksian Titik Akhir Titrasi

indikator ppTitik akhir titrasi adalah keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan warna indikator. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah asam lemah atau basa lemah. Asam lemah dan basa lemah ini umumnya senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang mengkontribusi perubahan warna pada indikator tersebut. Jumlah indikator yang ditambahkan kedalam larutan yang akan dititrasi harus sesedikit mungkin, sehingga indikator tidak mempengaruhi pH larutan dengan demikian jumlah titrant yang diperlukan untuk terjadi perubahan warna juga seminimal mungkin. Umumnya dua atau tiga tetes larutan indikator 0.1%(b/v) diperlukan untuk keperluan titrasi. Dua tetes (0.1 mL) indikator (0.1% dengan berat formula 100) adalah sama dengan 0.01 mL larutan titrant dengan konsentrasi 0.1 M.

Berikut adalah contoh perubahan warna pada beberapa indikator asam basa.

Methyl violet kuning-violet
Bromphenol Biru kuning-biru
Methyl Orange merah-kuning
Methyl Merah merah kuning
Bromcresol Hijau kuning-biru
Methyl Ungu ungu-hijau
Bromothymol Biru kuning-biru
Phenolphthalein tak berwarna-merah ke unguan
Thymolphthalein tak berwarna-biru
Alizarin Yellow R kuning-merah

Indikator asam basa akan memiliki warna yang berbeda dalam keadaan tak terionisasi dengan keadaan terionisasi. Sebagai contoh untuk indikator phenolphthalein (pp) seperti diatas dalam keadaan tidak terionisasi (dalam larutan asam) tidak akan berwarna (colorless) dan akan berwarna merah keunguan dalam keadaan terionisasi ( dalam larutan basa). Warna yang akan teramati pada penentuan titik akhir titrasi adalah warna indikator dalam keadaanindikator methyl merah transisinya. Untuk indikator pp karena indikator ini bertransisi dari takberwarna menjadi merah keungguan maka yang teramati untuk titik akhir titrasi adalah warna merah muda (perhatikan warna larutan dalam gambar diatas), untuk contoh yang lain adalah methyl merah karena dia bertransisi dari merah ke kuning, maka bila indikator ini dipakai dalam titrasi maka pada titik akhir titrasi warna yang teramati adalah campuran merah dengan kuning yaitu menghasilkan warna orange

BAB II

Sifat larutan garam

A. Sifat larutan garam


Asam pembentuk

Basa pembentuk

Sifat larutan

Contoh

Kuat

Kuat

Netral

NaCl, K2SO4

Kuat

Lemah

Asam

NH4Cl, AlCl3

Lemah

Kuat

Basa

NaCH3COO, KCN

Lemah

Lemah

Bergantung pada kekuatan relatif asam & basa

(NH4)2CO3

Beberapa jenis garam mengalami hidrolisis dalam air antara lain,

B Hidrolisis garam dari asam kuat dan basa lemah

mengalami hidrolisis parsial dalam air
LX+H2O TEXTLOH+HX
NH4Cl (aq)TEXT NH4+ (aq) + Cl- (aq)
Dalam larutan, NH4Cl terion sempurna menjadi NH4+ dan Cl-. NH4+ merupakan asam konjugasi dari basa lemah NH3, dapat memberikan proton kepada air,
NH4+ (aq) + H2O (l) NH3 (aq) + (H3O)+
Misalnya, 0.1 M NH4Cl memiliki Kb 1.8 x 10-5 , nilai pH-nya dapat direntukan dengan cara;
NH4Cl (aq) TEXTNH4+ (aq) + Cl- (aq)
NH4+ (aq) + H2O (l) NH3 (aq) + (H3O)+
[H+]=
[H+]= = 7.5 x 10-6
pH=5.1

C. Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa kuat

mengalami hidrolisis parsial dalam air
MZ+H2OTEXTMOH+HZ
NaCH3COO(aq)→ Na+(aq) + CH3COO-(aq)
Dalam air, NaCH3COO terion sempurna menjadi Na+ dan CH3COO-
M+ + Z- + H2OTEXT HZ+ M++ OH-
CH3COO- (aq) + H2O(l) CH3COOH (aq) + OH- (aq)
CH3COO- berasal dari asam lemah (CH3COOH)
[OH-]=

Contohya,
Dicari pH Ca(CH3COO)2 0.1Mdengan Ka CH3COOH 1.8 x 10-5
Ca(CH3COO)2(aq )TEXTCa2+(aq) + CH3COO-(aq)
0.1M 0.1M 0.2M
[OH-]= ==1.05 x 10-5
pOH=-log 1.05 x 10-5=5- log 1.05
pH=14-pOH= 14- (5- log 1.05)= 9.02

D. Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa lemah

mengalami hidrolisis total dalam air.
LZ+H2O TEXTLOH+HZ
NH4 CH3COO(aq) TEXTNH4+ (aq) + CH3COO-(aq)
L+ + Z- + H2O TEXTLOH+ HZ
NH4+ (aq) + H2O (l) NH3 (aq) + (H3O)+
CH3COO- (aq) + H2O(l) CH3COOH (aq) + OH- (aq)
[H+]=

[OH-]=

DAFTAR PUSTAKA

- www.adrichemy.com

- belajarkimia.com/category/

- inirezha.blogspot.com

- Garland by Steven Wittens and Stefan Nagtegaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar